REMAJA ISLAM DAN MALAM MINGGU

on Minggu, 11 April 2010



REMAJA ISLAM DAN MALAM MINGGU

Oleh :
Diana Andriyani P
foto dari :
indomp3z.mobi

Malam minggu bagi para remaja zaman sekarang adalah waktu yang ditunggu-tunggu. Bukan hanya sebagai waktu luang untuk melepaskan penat setelah seminggu bergulat dengan pelajaran, namun bagi sebagian remaja, malam minggu identik dengan tradisi hura-hura dan wakuncar (waktu kunjung pacar). Kegiatan ini mulai marak seiring dengan masuknya budaya barat yang lebih ‘membebaskan’ hubungan antara laki-;laki dan perempuan. Banyak remaja yang memanfaatkan waktu malam minggu atau malam ahad mereka untuk berhura-hura dan juga untuk ,wakuncar’(waktu kunjung pacar). Seolah-olah sudah menjadi tradisi, bagi remaja yang tidak melakukan tradisi ini yakni pacaran dan hura-hura, dianggap kuper atau tidak gaul. Padahal kegiatan yang demikian itu jika dilihat dari segi manfaat lebih banyak mudharatnya daripada manfaatnya.. Bagi remaja Islam, kegiatan malam minggu hendaknya tidaklah demikian, karena remaja Islam sejati tidak akan mengikuti budaya orang-orang kafir.
Hura-hura dan wakuncar di malam minggu yang dilakukan remaja seperti jalan-jalan di mall, nonton film di bioskop, makan malam diluar menjadi agenda sebagian remaja yang terpengaruh oleh tradisi budaya barat. Mudharatnya kegiatan tersebut banyak sekali seperti pemborosan, berkhalwat dengan non muhrim, hingga dosa besar mendekati zina. Tidak ada manfaat yang dapat diambil dari kegiatan hura-hura dan wakuncar yang kini sering dilakukan oleh sebagian remaja. Sebagai remaja Islam, tentu harus berbeda dengan mereka yang melakukan kegiatan mubazir seperti di atas. Meski gejolak darah muda dalam diri seorang remaja mulai memanas, sehingga banyak alasan pembenaran yang dikemukakan seperti untuk semangat belajar, untuk belajar mengenal lawan jenis, untuk refreshing , karena cinta/sayang, dan lain-lain, alasan pembenaran kegiatan tersebut tentulah tidak tepat dengan syariah agama Islam. Islam adalah agama keselamatan bagi umat manusia, karenanya para remaja Islam tentu harus mengikuti syariah agama agar bisa selamat di dunia dan di akherat.
Sebuah perenungan yang patut direnungkan melalui akibat-akibat tradisi malam mingguan yang sudah berlangsung selama berpuluh tahun ini Pertama, berapa banyak remaja menikah di usia dini akibat hamil di luar nikah, berapa banyak kasus perkosaan yang terjadi tiap tahun, berapa banyak bayi-bayi tak berdosa yang tak memiliki bapak atau pun mati mengenaskan di tempat sampah?, berapa banyak remaja yang kini berani beradegan mesum dan kemudian dipublikasikan?Jika jawabannya banyak, maka masihkah pantas tradisi seperti ini tetap dipertahankan di kalangan remaja?Jika mudharat yang dibawa tradisi malam mingguan seperti di atas ternyata terbukti sangat banyak dan tentu membahayakan masa depan para remaja, sanggupkah para remaja sekarang merubahnya? Bagi para remaja Islam sejati, kenyataan ini seharusnya menjadikannya sanggup menjadi pelopor perubahan itu dengan membangun aqidah dan akhlaq Islamiyah yang kuat dan mengaplikasikannya dalam kebiasaan hidup sehari-hari.
Malam minggu/ahad dan hari ahad hendaknya dijadikan sebagai waktu yang lebih bermanfaat dan lebih produktif. Zaman yang semakin sulit seperti sekarang ini, seharusnya disadari para remaja untuk lebih produktif dan berprestasi demi menunjang masa depannya kelak. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan dalam mengisi malam minggu/ahad dan hari ahad yang lebih bernilai positif, antara lain mengikuti klub atau kursus yang mendukung pengembangan bakat, sehingga pada akhirnya dapat menambah tabungan dan lebih mandiri dengan memanfaatkan kemampuan/bakat yang dimiliki tersebut.Kegiatan positif ini juga harus diiringi dengan peningkatan kualitas aqidah dan akhlak islamiyah.. Dengan demikian, hidup seorang remaja Islam sejati akan lebih berarti dan insyaAlloh mendapat ridho dari Alloh SWT.
Kehidupan masa remaja Rasulullah SAW dapat menjadi suri teladan, dimana masa remaja Beliau dilalui dengan perjuangan dan kerja keras diiringi dengan akhlaq yang terpuji. Hasilnya sangat luar biasa, Beliau menjadi seorang pemimpin yang sangat disegani sekaligus ditakuti oleh seluruh bangsa di dunia. Memanglah tepat, masa remaja seharusnya tidaklah dihabiskan dengan hura-hura dan mengikuti nafsu duniawi namun digunakan untuk menempa kemampuan diri dan pribadinya sebagai bekal hidup di hari kemudian. Masa remaja merupakan masa emas dimana banyak impian, cita-cita, dan harapan tinggi dalam genggaman erat untuk diwujudkan. Jika masa remaja hanyaa dihabiskan hanya dengan mengikuti nafsu duniawi saja, hasilnya sungguh luar biasa sangat rugi. Kelak akan hidup terlunta-lunta dan menderita tidak hanya di dunia namun juga di akherat nanti.Na’udzubillahimindzalik.Wallahu’alam bi shawab ##


Selengkapnya...

Download Gratis Program Belajar


Download
Gratis Program Belajar




Selengkapnya...

TUGAS IPA KELAS 3

on Sabtu, 18 Juli 2009


TUGAS IPA KELAS 3
SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

UNTUK DOWNLOAD MODUL SILAHKAN KLIK DIBAWAH INI

Selengkapnya...

Golden Ways

on Jumat, 03 April 2009


FREE Download Here

1. Causing a Different ( 18 Mb, Mp3)
2. What is your way out ? ( 20 Mb, Mp3)
3 When_you_belive ( 17,1 Mb, Mp3)
4. If Tommorrow never comes (18 Mb, Mp3)
5. I can’t wait to be king (20 Mb, Mp3)
6. The Answers to our Prayers (20 Mb, Mp3)
7. The Power of Love (15 Mb, Mp3)
8. Ebony & Harmony (17 Mb, Mp3)
9. Pateint (19 Mb, Mp3)
10. Heal the World ( 15 Mb, Mp3)
Selengkapnya...

STOP ABORSI STOP ZINA

on Minggu, 29 Maret 2009

STOP ABORSI STOP ZINA

Oleh : Diana Andriyani P, S.Sos

Sungguh memprihatinkan ketika kita ketahui salah satu tempat praktek aborsi yang berhasil dibongkar oleh aparat kepolisian di daerah Warakas Tanjungpriok Jakarta Utara. Dimana Dr.OW, seorang dokter gigi yang diduga melakukan praktek aborsi ditangkap, barang bukti berupa mayat-mayat janin ditemukan di saluran pembuangan air (septic tank) dan di bawah ubin ruang praktek sang dokter. Astaugfirullah, betapa dzalimnya dokter tersebut, akan tetapi lebih dzalim lagi si pelaku aborsi. Ditengarai, dalam proses penyeledikan Dr. OW, pasien yang paling banyak melakukan aborsi adalah para remaja yaitu pelajar dan mahasiswa. Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan tahun 2007 yang dimuat dalam salah satu laporan media elektronik menyebutkan bahwa ada sekitar 63 persen remaja Indonesia melakukan hubungan seks diluar nikah dan sekitar 21 persen diantaranya sudah melakukan tindakan aborsi. Data ini sungguh mengerikan. Meskipun ada ancaman hukuman atas tindakan aborsi, namun nampaknya hal ini tidak menimbulkan efek takut ataupun jera pada para pelakunya. Bahkan disinyalir praktek aborsi kian hari-kian bertambah dan praktek haram ini pun telah menjadi komoditi pasar(bisnis) yang laris manis di Indonesia. Berbagai media elektronik pun memaparkan investagi mereka tentang praktek aborsi, hasilnya sangat mengagetkan. Selain investigasi menemukan masih banyak praktek aborsi yang beroperasi secara sindikat, ditemukan pula fakta bahwa praktek zina (hubungan seks diluar nikah) sudah menjangkiti pula hingga para remaja usia belia yaitu usia SD dan SMP. Mereka sudah melakukan tindakan perzinahan yang diawali dengan pacaran. Bahkan mereka yang sudah melakukan perzinahan ini kemudian menjajakan diri di pinggir jalan. Kondisi seperti ini baru diketahui terjadi di Jakarta. Kita tentu tak habis pikir, jika sedari kecil mereka sudah belajar menjajakan diri, lalu masa depan mereka akan seperti apa dan masa depan Indonesia bagaimana? Masalah ini tentu menjadi bahan interopeksi semua, baik Pemerintah, masyarakat, keluarga dan terutama kita sebagai remaja sendiri. Sedih, marah, kecewa tentu kita rasakan pada teman-teman remaja kita yang melakukan tindakan zina dan apalagi ditambah dengan tindakan aborsi. Tahukan kita, penyesalan akan selalu datang terlambat. Ketika semua akibat dari perbuatan kita sudah datang, seketika itu pula kehidupan kita akan segera berubah. Tidak hanya itu, segala impian dan cita-cita kita di masa mendatang akan turut terhapus dan berganti dengan bayangan masa depan suram. Kebahagiaan hidup pun akan lebih sulit tercapai. Akibat zina dan aborsi sangat banyak sekali, secara fisik, antara lain kehilangan virginitas sebelum menikah, ancaman terjangkit penyakit kelamin seperti Aids yang sulit disembuhkan , ancaman penyakit kanker leher rahim dan kemandulan serta kematian akibat aborsi. Secara psikis, membuat malu nama keluarga dan orang tua, kehilangan masa remaja karena harus menikah dini akibat hamil di luar nikah, dan ancaman masa depan suram akibat terganggunya proses pendidikan. Adalagi akibat yang lebih parah yaitu secara spiritual remaja pelaku zina dan aborsi telah melakukan dosa besar yang banyak dan bertumpuk-tumpuk. Na’udzubillahimindzalik.

Oleh karenanya, jangan sia-siakan masa remaja kita dengan sesuatu yang belum saatnya kita rasakan. Menikah dan memiliki keturunan akan sangat membahagiakan ketika dilakukan pada masa dan waktu yang tepat pula. Serta insyaAlloh, Alloh sudah mengatur jodoh untuk kita semua. Semua tergantung pada sikap dan perilaku kita, Alloh akan menilai dan menentukan jodoh kita sesuai dengan perangai dan watak kita. Yakinlah pada tuntunan agama, karena itulah tali pengarah hidup yang lebih baik untuk kita dan Alloh tidak mungkin memberikan kesia-sian untuk kita. Sabar dan tawakal merupakan kata kunci yang harus dipegang teguh agar kita selalu selamat dan bahagia dalam kehidupan. Bersemangat!!!Stop zina dan No Aborsi!##

Selengkapnya...

MATERIALS

on Kamis, 26 Maret 2009



Grouping attributes MATERIALS


Materials (substances) is everything that has mass and occupies space. Stone, wood, leaves, rice, rice, water, air is a few examples of the materials. The nature of stone is different from the nature of wood. Materials have different. Nature materials can be grouped into:
[a] extensive nature:
the nature of the material that depends on the size and number of substances such as volume, mass, and weight.
[b] Intensive nature:
the nature of the material that does not depend on the number and size of oxygen. Suppose the color, smell, frozen, thaw, protracted, vapor, menyublim.
Intensive nature of a material can be grouped into:
[a] Nature Physics:
the nature of the material that can be observed without changing the materials that remained, such as color, smell, taste, violent, boiling point, and melt point.
[b] Chemical nature:
the nature of the material that can be observed in the material changes that remained, such as color changes, kereaktifan, stability, and others.

Grouping MATERIAL CHANGES

The material can be changed. Changes in materials can be classified into two types.
[a] Change Physics
Physical changes are changes that do not result in material new material and only temporary.
Example: Water frozen into ice, sugar dissolved in water, making salt, heated metal, wood or paper cut-cut.
[b] Chemical Changes
Chemical changes are changes that produce materials and new materials can not go back into the materials origin. The material is new material that is nature-materials with different origin and nature can not be returned to the nature of their origin.
Example: the process of photosynthesis, iron rust, meledaknya bomb / firecracker, the process of fermentation, food rot, color changes, the process of respiration





Selengkapnya...

Chemistry

on Jumat, 20 Maret 2009


Chemistry (from Egyptian kēme (chem), meaning "earth") is the science concerned with the composition, structure, and properties of matter, as well as the changes it undergoes during chemical reactions. It is a physical science for studies of various atoms, molecules, crystals and other aggregates of matter whether in isolation or combination, which incorporates the concepts of energy and entropy in relation to the spontaneity of chemical processes. Modern chemistry evolved out of alchemy following the chemical revolution (1773).

Disciplines within chemistry are traditionally grouped by the type of matter being studied or the kind of study. These include inorganic chemistry, the study of inorganic matter; organic chemistry, the study of organic matter; biochemistry, the study of substances found in biological organisms; physical chemistry, the energy related studies of chemical systems at macro, molecular and submolecular scales; analytical chemistry, the analysis of material samples to gain an understanding of their chemical composition and structure. Many more specialized disciplines have emerged in recent years, e.g. neurochemistry the chemical study of the nervous system (see subdisciplines).



Selengkapnya...